Pertama kali sampai di Seoul, saat itu sedang musim panas. Masya Allah panasnya, puooolll...!!! Apalagi dibandingkan dengan di Bandung, waduh,,,
Tadinya saya kira bulan Agustus akhir sudah hampir musim gugur, karena di administrasi kuliah, saya dibilangnya masuk untuk semester musim gugur. Ternyata oh ternyata, masih tengah musim panas.
Beberapa hari pertama, salah seorang teman saya yang sudah lebih dulu satu semester di Seoul mengajak saya berjalan-jalan ke sekitar jalan eujiro. Dia bilang, "ayo kita menyusuri sungai". Wah, dalam hati saya bergumam, bagaimana bisa di tengah kota ada sungai. Tapi ternyata, sungai yang dimaksud benar-benar sungai, walaupun sungain buatan. Nama sungai tersebut choenggyechon. Selain sebagai tempat melepas lelah, sungai ini juga ternyata bisa berfungsi sebagai kanal bajir jika suatu saat Seoul terkena banjir besar.
Bagi saya, menyusuri sungai ini lebih enak dari hilir ke hulu. Karena suasana di hilir lebih sepi dibandingkan dengan suasana di hulu. Saya jadi merasa mengalami peningkatan mood saat berjalan. Jika kita merasa lelah atau dalam bahasa Sunda biasa disebut "cangkeul", kita bisa mengistirahatkan kaki dengan mencelupnya ke air sungai yang super sejuk...
Setelah puas mengistirahatkan kaki, saatnya melanjutkan perjalanan menyusuri cheonggyechon. Dan voila...!!! Sampailah kami bertiga di hulu cheonggyechon... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar