Selasa, 28 Agustus 2012

KSAS Spring Conference 2012

KSAS?
Spring Conference?
Apaan tuh?

KSAS itu singkatan dari The Korean Society for Aeronautical and Space Sciences.
Spring conference itu acara konferensi yang diadain pas di musim semi. Karena konferensi yang saya ikutin itu diorganisir sama KSAS yang merupakan organisasi domestik Korea, konferensinya pun domestik. Hampir semua paper dan presentasi dalam bahasa Korea. Kecuali paper dan presentasi yang ditulis dan dibawain sama orang asing, seperti saya contohnya, hehehe...
Name tag conference, yang satu pakai tulisan latin, yang satu pakai tulisan Korea (Hangeul) 
Inti dari acara konferensi adalah berbagi cerita tentang kegiatan yang sedang kita lakukan di lab. Biasanya tema setiap konferensi berbeda-beda tergantung panitia yang mengorganisir. Di konferesi KSAS ini saya menulis paper tentang optimisasi desain bilah helikopter ditinjau dari sisi aerodinamika dan struktur. Sebenarnya itu hasil kerja senior saya, tapi dia udah di Vietnam, jadilah saya yang harus membawakan presentasi dan menulis papernya. 

Daftar susunan presenter di ruangan tempat saya presentasi
Selain presentasi paper yang kita tulis, bagian yang paling seru dari konferensi itu adalah jalan-jalan gratis, hehehe, :D
Konferensi kali ini bertempat di High1 Resort wilayah Gangwon-do. Ini bukan pertama kalinya saya ke wilayah ini, tapi ini pertama kalinya saya menginap di high1 resort. Pemandangan yang bisa kita nikmati sangat indah. Ditambah lagi tempat ini memang menjadi tujuan wisata banyak turis di musim dingin karena punya kawasan ski yang lengkap. Sayangnya ketika saya menginap kawasan ski sedang tidak beroperasi (ya iyalah, udah musim semi, hahaha...)
Taman air di High1 Resort
Pemandangan dari high1 Resort

Pagi hari sebelum presentasi, ;)
Sesi foto setelah selesai presentasi, legaaa...!!! 


Walaupun begitu saya tetap menikmati konferensi tersebut. Buktinya saya banyak berfoto-foto, :D

Selasa, 26 Juni 2012

Naik-Naik ke Puncak Gunung ^^

Waktu saya kuliah di Indonesia, naik gunung sama sekali tidak pernah masuk ke dalam daftar kegiatan saya. Tapi bukan berarti saya tidak pernah melakukan kegiatan berjalan jauh, saya hanya pernah tracking. Tracking adalah kegiatan berjalan-jalan di alam bebas menyusuri jalan yang sudah ada. Biasanya medan yang dialaui tidak terjal dan mudah. Yang aneh dari pengalaman saya naik gunung adalah pertama kali saya mengalaminya bukan di Indonesia, tetapi di Korea. Sampai-sampai profesor saya bingung karena saya tidak pernah naik gunung di Indonesia. Karena setahu Beliau, Indonesia terkenal dengan gunung-gunung yang tinggi dan menarik untuk didaki. 
Hingga saat ini, saya sudah mendaki dua gunung di Korea Selatan ini. Pertama adalah gunung Taebaek (Taebaeksan, 태백산) di provinsi Gangwon, dan kedua adalah gunung Gwanggyo (Gwanggyosan, 광교산) di Suwon. Kedua kegiatan tersebut saya lakukan di dua musim berbeda, musim dingin dan musim semi menuju panas, hehehe, :D
Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman pertama (naik gunung di musim dingin tanggal 9 Februari) terlebih dahulu. Naik gunung di musim dingin tidak akan saya alami kalau profesor saya bukan orang yang sangat suka naik gunung. Karena acara naik gunung tersebut merupakan acara lab yang diprakarsai oleh Beliau. 


Logo lab saya di Konkuk University, :)


Taebaeksan terletak di provinsi Gangwon, sekitar 3 jam perjalanan dari Seoul. Oleh karena itu, saya dan teman-teman lab harus berkumpul di depan lab kami pukul 7 pagi. Jumlah seluruh anggota lab kira-kira 27 orang, tetapi yang mengikuti acara naik gunung hanya 12 orang. Tiga orang perempuan (saya dan dua orang sekretaris profesor) dan sisanya laki-laki. Sebelum naik gunung, kami makan siang dulu di sebuah restoran yang berjarak sekitar setengah jam dari pintu masuk pendakian. 


Foto-foto sebelum naik gunung, :D
Kami mengambil jalur pendakian berikut:
Danggol (당골) - Danggol Plaza - Banjae - Kuil Manggyeongsa - Altar Cheonjedan
Total jarak yang kami tempauh berdasarkan informasi di website Korean Tourism adalah 4,4 km. Karena tinggi gunung Taebaek cukup lumayan, 1.567 m, perjalanan pun selesai dalam waktu sekitar 4 jam. Rasa lelah yang kami alami saat mendaki terbayar dengan keindahan pemandangan puncak gunung Taebaek di musim dingin.

Di tengah pendakian...
Saya dan Profesor













Di puncak gunung Taebaek terdapat altar Cheonjedan. Beberapa meter seblum puncak, ada kuil Manggyeongsa. Pemandangan dari puncak gunung di musim dingin adalah keindahan alam yang tertutupi oleh hamparan salju berwarna putih.

Pemandangan dari depan kuil Manggyeongsa
Altar Cheonjedan di puncak gunung Taebaek
Perjalanan kami selesai pukul 5 sore. Kemudian dilanjutkan dengan makan malam. Setelah itu kembali ke Seoul dan saya sampai di asrama pukul 10 malam. Perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan. ^^

Yeaaayyy...!!! Kami semua sampai di puncak...!!! ^^


Jumat, 15 Juni 2012

Gyeongbokgung

Salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika menapaki tanah Seoul adalah Gyeongbokgung. Tempat wisata ini adalah salah satu dari empat komplek istana yang berada di Seoul. Istana Gyeongbokgung pertama kali dibangun pada tahun 1395. Tetapi bangunan istana yang ada saat ini bukan bangunan asli yang dibangun pada tahun tersebut, tetapi hasil restorasi pada masa Raja Sogong, setelah sebelumnya istana dibumi hanguskan oleh Jepang pada tahun 1592-1598. Keindahan istana ini sudah terlihat bahkan sebelum kita masuk ke gerbang. 

Gerbang istana Gyeongbokgung dari Gwanghwamun Square
 (sayang gambarnya kurang jelas, soalnya waktu itu lagi ujan, heu...)
Okay, cukup dengan info tentang sejarah istana Gyeongbokgung, hehehe. Sekarang mari kita menikmati cerita perjalanan saya ke Gyeongbokgung. Bulan Februari 2012 adalah kali pertama saya masuk ke komplek istana Gyeongbokgung setelah menginjakan kaki di Seoul selama 6 bulan. Itupun gara-gara saya menemani teman-teman yang sedang berlibur ke Seoul. 

Dua dari empat orang teman yang berkunjung ke Seoul, :)

Oh ya, tiket masuk untuk menikmati istana Gyeongbokgung tidak mahal, hanya 3000 KRW saja atau jika dihitung kasar sekitar 30000 rupiah. Harga tiket buat rombongan bisa lebih murah, cuma 2400 KRW (kalau saya ga salah inget), dengan jumlah minimal anggota rombongan 11 orang. Nah, pas waktu itu saya ke sana, jumlah saya dan teman-teman sangat tanggung, sembilan orang. Akhirnya saya membujuk tiga orang Korea yang mau beli tiket juga buat beli barengan aja, biar bisa dapat harga tiket lebih murah maksudnya, hehehe, :D Untungnya mereka mau, dan ternyata kita malah bayar lebih murah lagi, jadi cuma sekitar 2200 KRW, ahahaha,,, rejeki memang ga kemana. 

Sembilan lembar tiket masuk Gyeongbokgung hasil join-an sama orang Korea yang ga tau siapa namanya, :D
Sebelum masuk ke dalam komplek istana, kami sempat nonton pertunjukan pergantian penjaga gerbang istana. Hmm,,, lumayanlah, hiburan gratis, hehehe, :D Baju yang dipakai para penjaga istana ga biasa, tapi tetap menarik untuk dilihat dan menemani kita berfoto. Tapi jangan harap para penjaga istana terbut mau tersenyum saat kita berfoto di sebelah mereka, heuheu. 

Para penjaga gerbang istana Gyeongbokgung
Setelah pergantian penjaga selesai kami langsung masuk ke dalam komplek istana. Wuih, luaaasss...!!! Selain itu, bangunan-bangunan di dalamnya pun beragam dan sangat menarik. Saya dan teman-teman membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengelilingi komplek Gyeongbokgung. Itupun belum semua bagian istana terjelajahi oleh kami. Tapi karena kami sudah puas menikmati keindahan istana, berfoto-foto, dan kelelahan, akhirnya kami menyudahi perjalanan ke komplek istana Gyeongbokgung. ^^

Kawan-kawan seperjalanan saya ke Gyeongbokgung, :)


Senin, 12 Maret 2012

Memorable Song

Postingan ini mungkin ga berhubungan dengan Seoul atau bahkan Korea Selatan. Bagi saya, beberapa lagu mengingatkan saya pada suatu acara atau kejadian bersama teman-teman, sahabat dekat, dan orang tekasih. Dimanapun dan kapanpun saya mendengar lagu-lagu tersebut, memori saya akan lagu terbsebut selalu sama. 

Do What You Wanna Do - MOCCA



Yup, lagu pertama adalah lagu dari Mocca. Lagu ini selalu mengingatkan saya pada acara Aero Expo 2008 yang diselenggarakan di ITB. Mocca menjadi band penutup closing ceremony Aero Expo ITB 2008. 
Di acara ini saya dan teman-teman saya dari jurusan Teknik Penerbangan ITB jadi panitianya. Susah, senang, canda, tawa mewarnai kepanitiaan Aero Expo ITB 2008. Saking tingginya dinamika panitia, emosi setiap orang naik-turun tak henti-hentinya hingga akhirnya acara ini berhasil... :)
Oh ya, memori lain dari acara ini adalah saya dan beberapa teman panitia harus stand by di tempat berlangsungnya closing hingga malam saat beberapa teman lainnya belajar untuk ujian esok hari. Tapi saya tak pernah menyesali keputusan saya untuk menunda belajar malam itu. I had a great memory that night. 

Superman - Foo for Fighting


Lagu selanjutnya adalah lagu kenangan saya bersama my Superman, Seno Sahisnu Rawikara. Awalnya lagu ini jadi sound track selama saya dan Seno menjadi panitia IIARC (Indonesia Indoor Aerial robot Contest) 2010. Selama menjadi panitia, Seno mengerjakan tugas-tugas panitia layaknya seorang superman. Tapi sekarang, he's my one and only Superman. ;)

Geregetan - Sherina


Terakhir, lagu geregetan yang dinyanyikan oleh Sherina. Lagu ini mengingatkan saya pada acara Aero Expo 2010. Di acara tersebut saya bersama teman-teman Teknik Penerbangan ITB kembali menjadi panitia. Saat acara ini berlangsung, saya dan Seno sedang dalam masa pendekatan sebelum kami menyadari bahwa kami saling jatuh cinta, :">
Lagu geregetan menjadi lagu pamungkas dari Sherina di malam penutupan acara Aero Expo ITB 2010. It was a very memorable night. Thanks to Seno who has been take care of me. 

Kamis, 08 Maret 2012

Annual Lantern Festival at Cheonggyechon

Yak, cukup judulnya aja deh yang pake bahasa Inggris. Agak ribet juga kalo seartikel-artikelnya berbahasa Inggris, hehehe, :D

Jadi, kalau jalan-jalan di Korea Selatan, kita bisa menikmati beberapa jenis tempat wisata. Ada wisata sejarah (istana, komplek rumah-rumah daerah, museum, dll), wisata belanja, wisata taman (banyak banget taman-taman umum di Korea Selatan, beberapa gratis, beberapa berbayar), wisata tempat (maksudnya tempat-tempat yang memang dibuat untuk jadi tujuan wisata atau tempat yang memang pengen dikunjungi gara-gara nonton drama Korea, hehehe), dan wisata perayaan. 
Nah, ngomong-ngomong tentang wisata perayaan, di Seoul ada dua perayaan (festival) yang pernah saya datangi, festival kembang api (fireworks festival) dan festival lentera (lantern festival). Kalau festival kembang api mah ada lah ya di Indonesia juga. Walaupun mungkin ga seheboh di Seoul, hehehe, :D
Karena festival lentera ga umum di Indonesia, makanya saya mau berbagi cerita tentang festival ini. 

Seoul Lantern Festival 2011

Yup, judul acarany seperti yang saya tulis di atas itu. Festival lentera ini lokasinya di aliran sungai Cheonggyechon yang pernah saya ceritain. Bentuk-bentuk dan tema lentera yang dipajang sangat beragam. Sepanjang Cheonggyechon bener-bener semarak. 
Judulnya kan festival, jadi pasti ga setiap hari ada dong, hehehe, :D 
Biasanya festival lentera ini diadain sekitar bulan November. Minggu-minggu terakhir musim gugur, jadi udaranya agak dingin. But seriously, it's really nice, ^^
can you see the crowded and the beauty of the lanterns? ^^
Pengunjung festival lentera sangat buanyaaakkk... Paling penuh pas jam habis makan malam, sekkitar jam 7-8. Bisa jadi kita malah cuma berdesak-desakan kalau lagi  penuh banget. Tapi tenang aja, festival lentera ini ga cuma sehari atau dua hari. Festival ini bisa berlangsung hingga 2 minggu. So, take your time, ;)

Haechi at Seoul Lantern Festival 2011
Finally, Haechi say good bye and see you..!!! ^^

Oh tunggu, siapakah itu Haechi? Nanti akan saya ceritakan, hehehe,,, :D


Rabu, 29 Februari 2012

Famous Indonesian Band in South Korea

MOCCA

Do you know something about Mocca? I don't talk about food and drink. But I will talk about one of Indonesian bands.

I think Mocca is very famous in South Korea. Because I ever heard Mocca's song (title: I remember) in one of big book stores in Seoul. Seriously, I was very surprised...!!! :O

After that day, I know that some of Mocca's songs used as Korean drama original sound track (OST) or Korean reality show music score. As I know, Mocca's song titled "Do what you wanna do" used as OST Korean drama titled Bandhobi (반도비). Other Korean drama that use one of Mocca's songs is Personal Taste, but I don't know the title of the song.

I still very amaze with Mocca's achievement in Korea. They ever did a concert here, but it was before I came to Seoul. ^^

Tengah Kota Seoul di Musim Panas

Pertama kali sampai di Seoul, saat itu sedang musim panas. Masya Allah panasnya, puooolll...!!! Apalagi dibandingkan dengan di Bandung, waduh,,,

Tadinya saya kira bulan Agustus akhir sudah hampir musim gugur, karena di administrasi kuliah, saya dibilangnya masuk untuk semester musim gugur. Ternyata oh ternyata, masih tengah musim panas.

Beberapa hari pertama, salah seorang teman saya yang sudah lebih dulu satu semester di Seoul mengajak saya berjalan-jalan ke sekitar jalan eujiro. Dia bilang, "ayo kita menyusuri sungai". Wah, dalam hati saya bergumam, bagaimana bisa di tengah kota ada sungai. Tapi ternyata, sungai yang dimaksud benar-benar sungai, walaupun sungain buatan. Nama sungai tersebut choenggyechon. Selain sebagai tempat melepas lelah, sungai ini juga ternyata bisa berfungsi sebagai kanal bajir jika suatu saat Seoul terkena banjir besar.



Bagi saya, menyusuri sungai ini lebih enak dari hilir ke hulu. Karena suasana di hilir lebih sepi dibandingkan dengan suasana di hulu. Saya jadi merasa mengalami peningkatan mood  saat berjalan. Jika kita merasa lelah atau dalam bahasa Sunda biasa disebut "cangkeul", kita bisa mengistirahatkan kaki dengan mencelupnya ke air sungai yang super sejuk...


















Setelah puas mengistirahatkan kaki, saatnya melanjutkan perjalanan menyusuri cheonggyechon. Dan voila...!!!    Sampailah kami bertiga di hulu cheonggyechon... ^^

Selasa, 28 Februari 2012

Awal Perjalanan


Seoul...

Saya tak pernah membayangkan bisa tinggal dan melanjutkan sekolah di kota ini. Negara-negara yang dulu saya jadikan tujuan untuk melanjutkan sekolah ada banyak, tapi Korea Selatan tak termasuk di dalamnya. Tapi apa mau dikata, memang Allah memberi saya jalan yang sangat mudah hingga pada akhirnya saya sampai dengan selamat di sini, di kota Seoul. :)

Cerita pertama ya cerita awal mula kenapa saya bisa terdampar di sini dong enaknya, hehehe... :D

Sebelum saya lulus dari Teknik Penerbangan (Aeronotika dan Astronotika) ITB, saya berencana untuk mencari beasiswa ke Jepang atau Eropa. Saya pernah mengikuti seleksi beasiswa Panasonic (Jepang) dan hampir mencoba beasiswa erasmus mundus (Eropa). Tapi sayang sekali, saya hanya lolos seleksi tahap pertama untuk beasiswa Panasonic dan tidak sempat memasukan aplikasi erasmus mundus. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba melamar kerja ke beberapa perusahaan.
Hingga suatu hari, saya iseng mengikuti seminar dari Daihatsu. Sebenarnya saya lebih tertarik untuk bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan dunia penerbangan, tapi saya pikir iseng-iseng ikut seminar gapapalah...  Sehari setelah seminar, dijadwalkan ada tes kerja. Saya sudah bersiap-siap untuk ikut tes, tapi malah nyasar ke ruang seminar Teknik Penerbangan di lantai 4 untuk mengikuti seminar dari Prof. Lee (Konkuk University Korea). Ternyata Prof. Lee datang ke ITB untuk mencari mahasiswa yang mau belajar di universitasnya. Jadi, semua perlengkapan (CV, dan lain2) yang sudah saya siapkan untuk tes kerja Daihatsu malah saya gunakan untuk wawancara beasiswa.

Dan, voilaaa...!!! Professor told me to send him my academic transcript and certificate to his email.

Lamaaa,,, tak ada balasan,,,

Kemudian saya memutuskan untuk melamar ke Garuda Indonesia. Karena saat itu memang ada lowongan untuk posisi Management trainee.

Nasib lamaran saya pun sama, lamaaa,,, tak terbalas,,,

Akhirnya sekitar bulan Januari Prof. membalas email saya dan bersedia menerima saya menjadi mahasiswanya tapi saya harus menunggu hingga bulan Agustus untuk mulai kuliah. Yup, saya pikir tak apalah...

In the end, here I am...!!! SEOUL,,, ^^