Waktu saya kuliah di Indonesia, naik gunung sama sekali tidak pernah masuk ke dalam daftar kegiatan saya. Tapi bukan berarti saya tidak pernah melakukan kegiatan berjalan jauh, saya hanya pernah tracking. Tracking adalah kegiatan berjalan-jalan di alam bebas menyusuri jalan yang sudah ada. Biasanya medan yang dialaui tidak terjal dan mudah. Yang aneh dari pengalaman saya naik gunung adalah pertama kali saya mengalaminya bukan di Indonesia, tetapi di Korea. Sampai-sampai profesor saya bingung karena saya tidak pernah naik gunung di Indonesia. Karena setahu Beliau, Indonesia terkenal dengan gunung-gunung yang tinggi dan menarik untuk didaki.
Hingga saat ini, saya sudah mendaki dua gunung di Korea Selatan ini. Pertama adalah gunung Taebaek (Taebaeksan, 태백산) di provinsi Gangwon, dan kedua adalah gunung Gwanggyo (Gwanggyosan, 광교산) di Suwon. Kedua kegiatan tersebut saya lakukan di dua musim berbeda, musim dingin dan musim semi menuju panas, hehehe, :D
Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman pertama (naik gunung di musim dingin tanggal 9 Februari) terlebih dahulu. Naik gunung di musim dingin tidak akan saya alami kalau profesor saya bukan orang yang sangat suka naik gunung. Karena acara naik gunung tersebut merupakan acara lab yang diprakarsai oleh Beliau.
Logo lab saya di Konkuk University, :) |
Taebaeksan terletak di provinsi Gangwon, sekitar 3 jam perjalanan dari Seoul. Oleh karena itu, saya dan teman-teman lab harus berkumpul di depan lab kami pukul 7 pagi. Jumlah seluruh anggota lab kira-kira 27 orang, tetapi yang mengikuti acara naik gunung hanya 12 orang. Tiga orang perempuan (saya dan dua orang sekretaris profesor) dan sisanya laki-laki. Sebelum naik gunung, kami makan siang dulu di sebuah restoran yang berjarak sekitar setengah jam dari pintu masuk pendakian.
Foto-foto sebelum naik gunung, :D |
Danggol (당골) - Danggol Plaza - Banjae - Kuil Manggyeongsa - Altar Cheonjedan
Total jarak yang kami tempauh berdasarkan informasi di website Korean Tourism adalah 4,4 km. Karena tinggi gunung Taebaek cukup lumayan, 1.567 m, perjalanan pun selesai dalam waktu sekitar 4 jam. Rasa lelah yang kami alami saat mendaki terbayar dengan keindahan pemandangan puncak gunung Taebaek di musim dingin.
Di tengah pendakian... |
Di puncak gunung Taebaek terdapat altar Cheonjedan. Beberapa meter seblum puncak, ada kuil Manggyeongsa. Pemandangan dari puncak gunung di musim dingin adalah keindahan alam yang tertutupi oleh hamparan salju berwarna putih.
Pemandangan dari depan kuil Manggyeongsa |
Altar Cheonjedan di puncak gunung Taebaek |
Perjalanan kami selesai pukul 5 sore. Kemudian dilanjutkan dengan makan malam. Setelah itu kembali ke Seoul dan saya sampai di asrama pukul 10 malam. Perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan. ^^
Yeaaayyy...!!! Kami semua sampai di puncak...!!! ^^ |